Rabu, 28 Juni 2023

Pemanfaatan Blog Untuk Media Pembelajaran

Resume ke : 5

Gelombang : 29

Tanggal : 28 Juni 2023

Tema : Blog Sebagai Media Pembelajaran

Narasumber : Dail Ma’ruf, M.Pd

Moderator : Helwiyah, S.Pd.,M.M



Pertemuan kelima malam hari terasa begitu istimewa, karena disamping malam hari ini bertepatan dengan malam hari raya Idul Adha 1444 Hijriyah, konon katanya setelah pertemuan kelima ini semua peserta pelatihan akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok dan masing-masing kelompok akan di dampingi oleh seorang mentor. Entahlah aku sendiri juga tidak tahu nanti akan seperti apa tapi yang jelas ikuti saja alurnya, nikmati prosesnya insyaallah semua akan memperoleh hasil yang dimaksud.

Moderator malam hari ini belaiu ibu Helwiyah, S.Pd.,M.M alumnus kelas belajar menulis nusantara angkatan ke 20. Biasa disapa bu Ewi. Beliau membuka acara pertemuan malam hari ini dengan sebuah pantun yang cukup apik. Dan konon beliau akan membersamai kami para peserta di pertemuan kelima dari 30 pertemuan yang direncanakan.

Omong-omong kata membersamai, sekarang banyak ya orang memakai diksi kata membersamai. Apakah kata itu bisa dipadankan maknanya dengan kata menemani yang lebih dahulu populer di telinga. Jujur kalau aku kalau mendengar kata membersamai itu jadi ingat rekan-rekan guru yang mengikuti program guru penggerak. Rekan-rekan guru itu jadi lebih sering mengucapkan kata membersamai dibandingkan kata menemani setelah mereka ikut program guru penggerak. Tapi sudahlah tidak penting juga untuk dibahas mari kembali menyimak apa yang disampaikan moderator dan narasumber.

Narasumber malam hari ini beliau pak Dail Ma’ruf, M.Pd, lahir di Serang 13 Mei1 977 dari pasangan Muhamad Nur dan Juhariyah. MI dan MTs ditempuh di Kabupaten Serang, melanjutkan di MAN 2 di Kota Serang lulus tahun 1996. Kuliah S1 di IKIP Jakarta atau UNJ lulus tahun 2003. Beliau menyelesaikan S2 di UNINDRA Jakarta tahun 2014 dan menempuh S1 PGSD di STKIP Pelita Pratama Serang lulus 2019. Ikut PPG tahun 2021 angkatan 1 di UNTIRTA dan lulus UP sekali ujian.

Pak Dail membuka sesi malam hari dengan kalimat yang cukup agamis selayaknya seorang ustadz. Ya kalau dicermati dari riwayat pendidikannya kelihatannya beliau memang tumbuh dan besar di lingkungan pendidikan berbasis agama. Cocok juga dengan suasana malam hari ini yang bertepatan dengan malam idul adha. Gema takbir berkumandang dimana-mana mengiringi kami para peserta yang sedang mengikuti sesi kelima ini.

Pak Dail menceritakan saat awal dulu beliau akan mengikuti pelatihan menulis angkatan ke 20 beliau sama sekali belum memiliki blog sampai beliau menghubungi om jay dan beliau mengikuti tutorial yang diberikan om jay dan akhirnya jadilah blog pribadinya. Agak berbeda denganku pribadi. Aku sudah punya blog pribadi di blogspot sejak tahun 2019. Saat itu iseng bikin blog karena butuh pengalaman baru saja. Dulu seringnya nulis kan di facebook jaman awal-awal facebook booming. Tapi blog yang aku buat akhirnya jarang ku update. Karena berbagai kesibukan di pekerjaan dan keluarga. Sampai kemudian aku mengikuti pelatihan ini dan blog itu aku manfaatkan kembali sebagai media pendukung dalam pelatihan menulis ini.

Era digital 5.0 memaksa para guru dan dosen untuk beradaptasi dan memanfaatkan media digital dalam menunjang pekerjaannya. Dengan adanya pandemi Covid-19 di tahun 2020 kemarin semakin membuat para guru, dosen siswa dan bahkan semua orang harus memanfaatkan media digital dalam kesehariannya. Ya karena memang di masa pandemi itu semua orang diharuskan untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus corona. Mulailah para guru dan dosen memanfaatkan media zoom, google meet, microsoft team,dsb sebagai media belajar mengajar secara daring atau online.

Blog sendiri berasal dari kata weblog yang pertama kali diperkenalkan di tahun 1998 oleh John Barger. Barger memberi nama weblog untuk mengkhususkan istilah website yang berifat pribadi atau personal dan sering perbarui dari waktu ke waktu. Awalnya hanya dimanfaatkan sebagai buku harian kemudian berkembang menjadi 12 jenis blog. Kedua belas blog tersebut adalah bog pendidikan, blog sastra, blog pribadi, blog bertopik, blog hukum, blog media, blog agama, blog bisnis, blog kesehatan, blog politik, blog perjalan dan blog riset. Beberapa manfaat blog dalam pendidikan diantara adalah sebagai berikut :
  1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru
  2. Blog dapat meringankan tugas dan beban guru dalam mengajar
  3. Blog dapat meningkatkan minat belajar para siswa
  4. Blog dapat diakses oleh siapapun di berbagai belahan dunia
  5. Blog dapat menjadi media silaturahmi
Sedangkan contoh menjadikan blog sebagai media pembelajaran diantaranya sebagai berikut :
  1. Bisa kita sisipkan video youtube tutorial pembelajaran terkait materi di blog pribadi
  2. Kita bisa meminta murid untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang dibuat dalam tutorial.
  3. Juga kita dapat mengajukan pertanyaan terkait materi yang ada di dalam video tutorial dan menjawabnya di blog murid dan link jawabannya dikirim ke grup kelas.
  4. Bisa juga ulangan harian disampaikan dalam blog dan menjawabnya langsung di tanggapan.
Memang jaman sekarang dimana murid didominasi oleh generasi alfa dan generasi z mereka sudah sangat lekat dengan dunia teknologi dan dunia digital bahkan sedari lahir. Guru mayoritas dari generasi milenial dan sebagian generasi baby boomer juga mau tidak mau harus beradaptasi dengan perkembangan jaman. Blog tidak akan bisa dimanfaatkan sebagai media yang mendukung pembelajaran jika guru atau dosen tersebut kreatif dan inovatif dalam mengisi konten-konten di dalam blog tersebut. Meskipun banyak pakar yang mengatakan bahwa di era sekarang anak-anak kita tingkat ketahanan membacanya rendah. Mereka lebih menyukai sesuatu yang disajikan secara cepat seperti konten video pendek dalam berbagai plaform sosial media sekarang.

Apa yang disampaikan pak Dail sangat menarik dan sangat mudah untuk dipahami. Intinya membutuhkan kreatifitas serta ketekunan guru dalam mengelola blog tersebut. Pak Dail dalam pemaparan malam hari ini memberikan semacam game atau ice breaking dengan melontarkan lima tema di blog pribadinya untuk nanti dikomentari oleh para peserta dan tiga komentar terbaik akan mendapat hadiah buku dari beliau.

Sungguh pertemuan malam hari yang sangat menarik dan meriah. Dan seperti biasa acara diakhiri dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta.

Senin, 26 Juni 2023

Memaksimalkan Potensi Sebagai Penulis

 Resume ke : 4

Gelombang : 29

Tanggal : 26 Juni 2023

Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi

Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd

Moderator : Mutmainah, M.Pd


Senin malam 26 Juni 2023 tepat pukul 19.00 WIB pertemuan keempat kelas belajar menulis nusantara angkatan ke 29 dimulai. Dipandu oleh ibu Mutmainah, M.Pd moderator asal Lebak Banten yang membuka acara dengan kalimat-kalimat puitisnya. Mengutip kalimat dari Pramudya Ananta Noer : “Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”

Pertemuan dibuka dengan memperkenalkan profil narasumber malam ini. Beliau adalah ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Seorang guru pegiat literasi, penulis 62 buku dan aktif di berbagai komunitas menulis. Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari  SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Prodi Diksatrasiada dan lulus tahun 2012. Saat ini, mengabdi sebagai Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap 4 Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten. Demikian profil singkat beliau.

Bu Aam sapaan akrab beliau, memulai perjalanan literasinya dengan mengikuti kelas belajar menulis angkatan 8 tetapi tidak lulus karena beliau tidak fokus. Kemudian beliau kembali mengikuti kelas belajar menulis di angkatan ke 12 dan lulus hingga akhirnya bergabung di tim solid om jay.

Gali potensi ukir prestasi dimulai dari hal-hal yang kita sukai dan kita kuasai. Kalau kita suka menulis ya berarti potensi itu digali dari kegiatan menulis, kita gali kita tekuni yang pada akhirnya prestasi akan kita ukir. Apapun itu dalam hidup tidak ada sesuatu yang instant. Semua butuh proses untuk bisa menjadi penulis yang baik dan berprestasi.

Beliau menceritakan pengalamannya yang gagal di kelas belajar menulis angkatan 8 kemudian mengulang di angkatan ke 12. Pada saat mengikuti kelas belajar menulis angkatan ke 12 semangat beliau terpantik saat menerima materi dari bunda Kanjeng. Dimana saat itu semua peserta diminta menuliskan pengalaman mengikuti materi bunda untuk dijadikan sebuah buku antologi. Dan akhirnya buku antologi pertama beliau yang berjudul “Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” lahir.

Buku antologi adalah buku yang ditulis bersama dengan biaya patungan. Dengan menulis bersama kita bisa melihat gaya menulis teman. Semakin banyak membaca akan semakin memperkaya khasanah wawasan kita. Saat mengikuti belajar menulis ke 12 buku solo beliau yang pertama lahir dengan judul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat”.

Setelahnya beliau kembali mengasah kemampuan menulis dengan mengikuti lomba blog PGRI. Dan beliau meraih juara 1 dalam perlombaan tersebut. Kemudian beliau kembali mengikuti tantangan menulis buku satu minggu yang diselenggarakan oleh Prof. Richardus Eko Indrajit. Dan akhirnya lolos ke penerbit mayor PT. Andi Offset.

Selesai mengikuti tantangan menulis beliau ditawari untuk menjadi seorang kurator buku yang tugasnya dan tanggung jawabnya adalah mengumpulkan naskah, mengecek isi naskah apa sesuai atau tidak, menyatukan naskah, sampai naskah bukunya terbit, mendata nama dan gelar untuk e-sertifikat, mengurusi alamat dan administrasi penulis sampai peserta menerima buku tersebut.

Beliau juga membantu muridnya untuk menyusun dan menerbitkan sebuah novel. Muridnya ini bernama Juminah yang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi. Juminah mengirimkan tulisan-tulisannya hanya melalui chat Whatsapp. Juminah menulis di sela-sela aktivitas bekerjanya. Dengan kesabaran ekstra akhirnya novel tersebut rilis dengan judul “Seindah Takdir Cinta” setebal 300 halaman.

Setelah mengedit novel Juminah banyak teman-teman KBMN yang meminta bu Aa untuk mengeditkan naskah bukunya di antaranya adalah Buku Solo ibu Mutmainah, M.Pd yang berjudul Meraih Gelar Penulis. Setelah itu, bu Aam kembali mengasah diri ikut tantangan menulis selama 40 hari dengan tema Karena Menulis Aku Ada(KMAA). Tantangan ini melahirkan buku solo ke-4 dengan judul “Rajin Menulis Berbuah Manis”.

Menggali potensi diri yang dimiliki membutuhkan proses yang panjang. Banyak pengalaman untuk mengasah bakat dan keterampilan yang dimiliki. Karena proses itulah yang akan membentuk kematangan kita. Potensi yang dimiliki akan semakin terasah dan berkembang seiring banyaknya pengalaman dan seiring berjalannya waktu. Demikian menurut pemaparan ibu narasumber.

Menurutku pribadi agar potensi menulis yang kita miliki semakin terasah setidaknya ada beberapa tips yang bisa dilakukan : 

  1. Rajin membaca, dengan rajin membaca kita akan mengenal banyak macam karakter dan gaya menulis. Selain itu dengan membaca akan memperluas wawasan dan kosakata kita Denga membaca juga dapat menjadi sumber ide untuk tulisan kita.
  2. Menulis setiap hari (konsisten), dengan menulis setiap hari akan melatih kreativitas dan ketekunan kita dalam menulis. Dengan meluangkan waktu secara teratur untuk menulis kita akan semakin merasa nyaman untuk menuangkan ide dan gagasan ke dalam sebuah tulisan.
  3. Menemukan ide yang menarik, ide yang menarik akan memotivasi kita untuk dapat menulis dengan lebih baik dan kreatif. Ide dapat bersumber dari mana saja. Pilihlah ide yang dekat dengan keseharian kita dan yang kita sukai serta kita kuasai.
  4. Mencatat ide-ide yang muncul, ide menulis dapat muncul secara tiba-tiba. Oleh karena itu penting untuk menuliskan ide yang muncul dengan alat tulis atau perangkat digital. Agar suatu saat ide tersebut dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang padu dan komprehensif.
  5. Mengeksplorasi berbagai gaya penulisan, untuk memperkaya khasanah menulis kita ada baiknya kita mencoba semua gaya penulisan mulai dari gaya menulis puisi, cerita pendek, esai,artikel, dsb. Hal ini akan membantu kita untuk menemukan gaya dan karakter yang paling sesuai dengan kepribadian dan minat kita.
  6. Terima kritik dan saran, kritik dan saran harus kita terima dan kita maknai sebagai bagian dari proses mengasah ketrampilan menulis. Dengan adanya kritik dan saran akan menjadi bahan evaluasi agar tulisan kita ke depan menjadi lebih baik.
  7. Bergabung dengan penulis lain, hal ini akan memperluas jaringan pertemanan kita dan akan dapat saling memotivasi agar dapat terus menulis dan melahirkan karya tulis yang bagus yang akan dikenang di masa mendatang.

Seperti biasanya pertemuan malam hari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Narasumber luar biasa dan moderator yang sangat hebat. Beliau-beliau adalah penulis – penulis hebat sekaligus alumni dari kelas belajar menulis angkatan sebelumnya. Sangat menginspirasi dan memotivasi. Terimakasih ibu narasumber dan ibu moderator untuk berbagi ilmu malam hari ini. Tetap sehat tetap semangat dan jangan lupa bahagia.

Jumat, 23 Juni 2023

Menulis Resume Yang Baik

Resume Ke : 3

Gelombang : 29

Tanggal : 23 Juni 2023

Tema : Teknik Penulisan Resume

Narasumber : Raliyanti, S.Sos.,S.Kom.,M.Pd

Moderator : Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd



Pertemuan ketiga hari Rabu tanggal 23 Juni 2023 dengan mengangkat tema teknik penulisan resume. Narasumbernya adalah beliau ibu Raliyanti, S.Sos.,S.Kom.,M.Pd seorang guru informatika dan kepala perpustakaan di MAN 4 Jakarta. Beliau alumni pelatihan menulis KBMN gelombang ke-20. Dan sekarang tergabung dalam tim solid Om Jay bersama alumni pelatihan menulis KBMN yang lain.

Resume adalah ringkasan atau rangkuman dari sebuah karangan atau tulisan yang panjang. Dalam menulis resume kita hanya menuliskan kembali intisari atau pokok informasi tetapi tidak menghilangkan esensi utama dari tulisan tersebut. Resume materi harus memuat informasi-informasi berikut:

1.     Judul materi dan nama narasumber

2.     Ringkasan singkat tentang tema utama materi

3.     Bagian-bagian penting dari materi yang dipilih untuk disertakan dalam resume

Agar dapat membuat resume dengan baik hendaknya kita mengamati dan mencermati materi yang disampaikan oleh narasumber, menuliskannya kembali dengan kalimat dan gaya bahasa kita sendiri dengan tetap memperhatikan kaidah penggunaan bahasa yang benar, kemudian diakhiri dengan sebuah kalimat penutup yang bisa berupa kesimpulan atau balik bertanya kepada para pembaca untuk merangsang nalar kritisnya. Agar resume yang kita buat lebih menarik dapat juga menambahkan sumber materi dari luar yang relevan dengan materi yang disampaikan oleh narasumber.

Membuat resume juga hendaknya dituliskan dalam paragraf yang pendek-pendek saja karena paragraf panjang cenderung membuat pembaca menjadi lebih cepat jenuh. Juga jangan lupa untuk menggunakan teknik parafrase yaitu teknik menuangkan kembali sebuah gagasan dengan bahasa kita sendiri tanpa mengurangi makna atau esensinya.

Lalu bagaimana caranya agar kita dapat membuat resume dengan cepat di sebuah blog?memang ada kiat-kita khusus yang perlu dilakukan. Ibu Maesaroh salah seorang tim solid om jay menuliskan setidaknya ada empat caranya diantaranya sebagai berikut :

1.     Duduk 10 menit sebelum acara dimulai.

2. Tulis narasi pembuka yang sesuai dengan materi dan narasi penutup sebagai kesimpulan dari materi yang disampaikan.

3.     Tulis materi dengan paragraf pendek-pendek.

4.     Gunakan gaya paralelisme atau teknik parafrase

Bisa juga menggunakan dua perangkat gawai dalam membuat resume secara cepat karena hal ini akan mempermudah dalam pengumpulan tautan blog kita. Tulisan kita harus mempunyai karakter karena pasti setiap tulisan yang dibuat di dalamnya tercermin jiwa dan karakter si penulis. Jadi menulislah sesuai dengan karakter sendiri.

Dalam konteks pelatihan ini, menulis resume dengan cepat memiliki keuntungan dan keunggulan serta keasyikan tersendiri. Disamping itu merupakan sebuah tantangan, akan ada sensasi tersendiri saat dapat menyelesaikan sebuah resume dengan cepat. Benefit yang didapat antara lain blog kita ramai dikunjungi dan sesekali akan mendapat hadiah kiriman buku dari pelatihan ini.

Satu hal baku dalam dunia tulis menulis adalah wajib hukumnya menghindari plagiarisme atau penjiplakan. Menulis dengan ide kreatif sendiri disertai keyakinan dan rasa percaya diri adalah modal awal untuk kita dapat menulis apapun dengan baik termasuk menulis resume.

Untuk menjadi seorang penulis handal modal yang paling utama adalah rasa yakin dan percaya diri dengan tulisan sendiri. Juga harus mempunyai mental baja dimana kita harus siap menerima berbagai macam kritikan dari pembaca. Dan menulislah di berbagai platform blog karena dengan begitu tulisan kita akan jauh lebih berwarna dan variatif. Menulis di berbagai platform blog juga melatih mental penulis agar menjadi pribadi yang adaptif dan tidak alergi dengan perubahan.

Resume-resume yang kita buat juga dapat disusun menjadi sebuah buku caranya adalah dengan membuatkan daftar isi pada resume-resume tersebut, pilih resume yang akan dijadikan buku, salin tempel resume dalam blog tersebut ke Microsoft Word edit dan rapikan seperlunya dan terakhir kirim ke penerbit buku yang siap menerbitkan kumpulan resume kita menjadi sebuah buku.

Demikian pemaparan materi dari narasumber malam hari ini yang sangat luar biasa. Memang menulis itu adalah ungkapan jiwa dan isi pikiran seseorang yang dituangkan ke dalam kalimat-kalimat. Seseorang akan terasah mental menulisnya jika ia rajin berlatih mengungkapkan isi pikirannya ke dalam tulisan. Anggap saja sedang ngobrol dengan seseorang. Dengan demikian tulisan kita akan mengalir dengan baik. Menulis juga harus disertai dengan rasa bahagia karena segala sesuatu yang dilakukan dengan rasa bahagia pasti hasilnya akan lebih baik daripada yang dilakukan dengan sebuah keterpaksaan. Menulis resume sama artinya menulis ringkasan dengan kalimat kita sendiri. Tidak perlu terlalu panjang, pendek saja yang penting inti pokok dari karangan atau bacaan tersebut sudah ada dalam resume kita. Luar biasa ibu Raliyanti, S.Sos.,S.Kom.,M.Pd. Terimakasih atas pemaparan materinya malam hari ini. Tetap sehat tetap semangat dan tetaplah menulis dengan bahagia.

Rabu, 21 Juni 2023

Jadikan Menulis Sebagai Passionmu

Resume ke : 2

Gelombang : 29

Tanggal : 21 Juni 2023

Tema : Menjadikan menulis sebagai passion

Narasumber : Dra. Sri Sugiastusti, M.Pd

Moderator : Sigid Purwo Nugroho, S.H


Hari ini Rabu, 21 Juni 2023 adalah hari yang cukup sibuk dan menguras energi. Begitu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di sekolah. Menjelang akhir tahun pelajaran 2022/2023 memang pekerjaan serasa menumpuk. Mulai dari menyelesaikan penulisan ijazah siswa kelas VI, membantu rekan-rekan di kelas lain untuk menyelesaikan raportnya serta beragam pekerjaan yang berkaitan dengan dunia operator sekolah. Maklum saja selain tugas pokok sehari-hari sebagai guru kelas VI diri ini juga merangkap tugas tambahan sebagai seorang operator sekolah di salah satu SD negeri.

Waktu menunjukkan pukul 18.30 WIB. Teringat bahwa hari ini ada pertemuan kedua di kelas belajar menulis gelombang ke-29. Meskipun tubuh lelah dan pikiran telah payah dari tadi pagi tapi rasanya semangat untuk mengikuti pertemuan hari ini tidaklah luntur sedikitpun. Karena memang sedari awal diri ini sudah berniat dan berminat untuk mengikuti pelatihan ini sampai selesai. Bukan karena apa-apa tetapi lebih karena ingin bertemu dengan para narasumber dan penulis hebat, menambah wawasan di dunia tulis menulis, serta membangkitkan hobi lama yang sempat terbengkalai agar menjadi sebuah passion. Ya sebuah passion yang tentunya akan membawa kebahagiaan dan kesenangan tersendiri.

Narasumber ibu Dra. Sri Sugiastusti, M.Pd membuka pertemuan dengan begitu semangat, beliau mengambil tema menulis sebagai passion, produktif di usia senja. Terlintas dalam benakku sebetulnya apa itu passion? apakah dia sama pengertiannya dengan hobi. Ku artikan secara bebas bahwa passion adalah sesuatu yang kita lakukan dengan semangat dan antusias. Sedangkan hobi adalah kegemaran yang dilakukan dalam waktu luang. Ya keduanya memang membawa kebahagiaan atau kesenangan tersendiri tetapi passion menurutku lebih dalam dan lebih intens dibandingkan hobi. Ya seperti malam ini meskipun di tengah kesibukan toh tetap ku ikuti pertemuan kedua kelas belajar menulis nusantara karena ini adalah passionku.

Ibu narasumber menceritakan sejarah hidupnya bahwa beliau lahir di Semarang, 8 April 1961 Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 51 karya buku solo dan seratus lebih buku antologi. Ia sering diminta untuk menjadi juri dalam lomba pembacaan puisi, pantun, cerita rakyat, ataupun esai yang digelar Perpusda Sragen, Sukoharjo, dan Solo. Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi PGRI. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit mayor membuatnya bersemangat berbagi ilmu yang dimiliki. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Sedari kecil beliau rajin membaca dan gemar menulis. Tetapi setelah sibuk di dunia pekerjaan dan berkeluarga kegiatan literasinya terhenti karena disibukkan dengan urusan keluarga dan sekolah. Pada usia 50 tahun beliau kembali menekuni dunia tulis menulis. Karena saat itu beliau juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Yang mengharuskan beliau mengenal dunia internet dan dunia maya yang membuat beliau harus banyak belajar.

Sebagai mahasiswa beliau harus banyak berkunjung ke toko buku. Di toko buku tersebut beliau menemukan buku yang menginspirasinya. Buku itu berjudul menulis itu gampang karena diibaratkan menulis itu seperti ngobrol biasa. Titik puncaknya saat beliau bertemu di kelas belajar menulis tahun 2013 di UNJ bersama om jay beliau kemudian bertekad untuk bisa menjadi penulis yang handal. Beliau kemudian menjadi narasumber di kelas belajar menulis nusantara bersama om jay sampai angkatan ke 29 sekarang. Dan bergabung di tim solid om jay bersama dengan alumni kelas belajar menulis sebelumnya.

Dua buku beliau terbit secara mayor. Buku yang diterbitkan penerbit erlangga durasinya 8 tahun dan ditulis di tahun 2010. Dari penjualan buku tersebut beliau sampai mendapatkan uang 35 juta rupiah dalam satu semester. Buku beliau yang kedua lolos di penerbit andi bersama profesor Indrajit. Berdasarkan pengalaman beliau untuk dapat menulis di penerbit mayor menulis sesuatu yang sangat diinginkan beliau menulis buku yang berjudul cerdas berkarakter. Membahas pembentukan karakter generasi bangsa indonesia menuju bonus demografi Indonesia tahun 2045.

Agar dapat konsisten dalam menulis menurut beliau caranya adalah dengan menjadikan menulis sebagai suatu kebutuhan bukan kewajiban. Dan jika menemukan sebuah ide untuk menulis segera catat dan simpan ide tersebut untuk nanti dikembangkan menjadi tulisan yang padu dan utuh. Menulis adalah berbagi kebaikan dan sebuah profesi mulia jika lelah jangan dipaksa untuk menulis istirahatlah sejenak lalu kembali untuk melanjutkan komitmen menulis kita.

Seperti biasa pertemuan pun diakhiri dengan sesi tanya jawab. Tanya jawab yang sungguh menarik antara ibu narasumber dengan bapak ibu guru penulis hebat. Ku pikir betul apa yang disampaikan oleh ibu narasumber. Bahwa jadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan, menemukan ide, tuangkan dan kembangkan menjadi sebuah tulisan yang bermakna. Passion itu akan hadir dengan sendirinya jika kita menikmati apa yang kita lakukan. Keyakinanku pada dasarnya setiap orang bisa menulis. Dan setiap orang mempunyai gaya dan ciri khas tulisannya masing-masing. Karena di dalam tulisan itu tercermin jiwa dan karakter penulisnya. Terimakasih ibu narasumber dan bapak ibu guru peserta pelatihan yang hebat. Ilmu dan wawasan baru ku dapatkan malam ini di pertemuan kedua kelas belajar menulis nusantara gelombang kedua. Tetap sehat tetap semangat dan jangan lupa menulislah dengan bahagia. Jadikan menulis sebagai passionmu.


Senin, 19 Juni 2023

Menulis Setiap Hari

Resume ke : 1

Gelombang : 29

Tanggal : 19 Juni 2023

Tema : Menulis Setiap Hari

Narasumber : Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

Moderator : Raliyanti, S.Sos, M.Pd.


Malam ini Senin, 19 Juni 2023 entah mengapa terlintas semangat yang tidak biasa di dalam dada. Agaknya kegemaran lama yang sempat terlupakan malam ini akan menemukan tempatnya. Membaca dan menulis adalah salah satu kegemaran sedari bangku sekolah dulu. Meskipun sekarang setelah terjun di dunia pekerjaan kadang kerap terlupakan karena tuntutan kesibukan pekerjaan yang begitu padat. Ibarat seorang musafir yang tengah berjalan di tengah gurun pasir tandus, ia kepanasan dan kehausan berharap menemukan oase yang bisa melepaskan dahaganya. Begitu pula diri ini, kegemaran lama yang sempat terpendam dan terbengkalai tertutup oleh setumpuk kesibukan pekerjaan agaknya kini akan kembali menggeliat dan menggelora. Oase itu ada di Kelas Belajar menulis Nusantara PGRI (KBMN PGRI) yang tengah mengadakan pelatihan Ke-29. Dimotori oleh Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Om Jay) sebagai founder sekaligus narasumber pada pertemuan pertama malam hari ini.

Menurut Om Jay ide menulis itu datangnya bisa dari mana saja. Bahkan ide tanpa disadari akan datang dengan sendirinya. Menulis haruslah menjadi sebuah kebutuhan selayaknya orang yang butuh makan dan minum setiap harinya. Dan menulis merupakan keterampilan berbahasa keempat setelah mendengar, berbicara dan membaca. Keterampilan berbahasa adalah kekuatan nalar dan logika yang sangat sejajar. Orang memiliki kemampuan logika yang baik patut diduga kuat kemampuan bahasanya juga akan baik. Tetapi orang yang memiliki kemampuan berbahasa lisan baik belum tentu mempunyai keterampilan berbahasa tulis yang baik pula. Karena menulis juga memerlukan kekuatan penguasaan simbol-simbol grafis seperti titik, koma, tanda seru, tanda tanya, dan tanda baca yang lainnya. Menurut Om Jay menulis adalah kegiatan yang mengasyikkan dan menyenangkan. Menurutku pribadi memang agar sebuah tulisan yang dihasilkan bagus dan bermakna maka si penulis harus berbahagia ya menulis dengan bahagia. Jangan menjadi penulis jika anda tidak menyukai karya tulis orang lain. Karena kegiatan membaca dan menulis adalah dua hal yang saling berkaitan. Seseorang yang bahan bacaannya luas maka dia akan punya banyak referensi ide untuk menulis. Dia memiliki semacam pustaka pengetahuan di dalam otaknya. Yang siap dia tuangkan dan dia rangkai kedalam tulisan-tulisannya.

Menulislah setiap hari agar dapat menjadi seorang penulis yang baik. Ada ujar-ujar lama yang berbunyi bisa karena terbiasa. Seseorang menjadi bisa bahkan mahir karena terbiasa dan terlatih melakukan sesuatu secara rutin dan konsisten. Mulailah menulis dari tiga alinea saja : pembukaan, isi, penutup. Dari tiga alinea tersebut dapat dikembangkan lebih jauh menjadi tulisan yang kaya dan komprehensif. Dengan menulis setiap hari kita bersedekah ilmu lewat tulisan. Dan semoga sedekah kita akan diterima oleh para pembaca yang haus akan ilmu. Seperti yang disampaikan Ali bin Abi Thalib RA beliau berkata ikatlah ilmu dengan menulisnya. Dengan menulis setiap hari kita berusaha menyampaikan pesan kepada pembaca tentang informasi yang diperlukan saat ini. Demikian Om Jay mengakhiri paparannya dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Sungguh sebuah pertemuan pembuka yang menarik dan luar biasa. Semoga ilmu yang disampaikan om jay dalam pertemuan pertama ini dapat membuka semangat baru dan menggugah motivasiku dalam menulis kelak. Terimakasih Om Jay. Salam sehat salam literasi dan tetap semangat.