Resume ke : 13
Gelombang : 29
Tanggal : 24 Juli 2023
Tema : Kaidah Pantun
Narasumber : Miftahul
Hadi, S.Pd
Pulangnya mampir ke toko zaitun
Marilah kita sambut bersama-sama
Mas Miftah narasumber Kaidah Pantun”
1.
Sekilas Tentang Pantun Di Berbagai Daerah
Contoh:
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap siru mondang bulan.
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Sedangkan di Sunda, pantun dikenal dengan nama paparikan.
Contoh:
Sing getol nginam
jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol naengan
elmu,
Gunana dunya akhirat.
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah menuntut
ilmu,
Pada masyarakat Jawa,
pantun dikenal dengan sebutan parikan.
Contoh:
Kabeh-kabeh gelung
konde,
Kang endi kang gelung
Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang
duwe,
Kang endi sing durung
ana.
Semua bergelung konde,
Manakah yang gelung
Jawa,
Semua telah ada yang
punya,
2. Definisi Pantun
Berikut beberapa definisi pantun oleh para ahli :
- Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).
- Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019).
- Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020).
3. Kegunaan Pantun
4. Ciri – Ciri Pantun
Berdasarkan definisi di atas, mari kita kenali ciri-ciri pantun.
- Satu bait terdiri atas empat baris
- Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
- Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
- Bersajak a-b-a-b
- Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud
5.
Perbedaan Pantun, Syair dan Gurindam
Berakit-rakit ke hulu
Berenang – renang ke tepian
Bersakit – sakit dahulu
Bersenang – senang kemudian
Syair terdiri dari 4
(empat) baris. Keempat barisnya saling berhubungan. Syair memiliki sajak
A-A-A-A. Contoh syair:
Ke sekolah janganlah malas,
Belajar rajin di dalam kelas,
Jaga sikap janganlah culas,
Agar hati tak jadi keras.
Gurindam terdiri dari
2 (dua) baris. Baris pertama dan kedua merupakan sebab akibat yang memiliki
keterkaitan. Bersajak A – A. Contoh gurindam :
Jika selalu berdoa berdzikir,
6.
Cara Mudah Membuat Pantun
Berikut adalah cara mudah untuk
membuat pantun :
· Memahami kaidah atau ciri – ciri pantun
Perhatikan pantun berikut :
Memotong rebung pokok kuini
Memotong talas akar seruntun
Mari bergabung di malam ini
Dalam kelas menulis pantun
Baris pertama terdiri atas sepuluh
suku kata. Baris kedua terdiri atas sepuluh suku kata. Baris ketiga terdiri
atas sepuluh suku kata. Baris keempat terdiri atas sepuluh suku kata.
· Menguasai perbendaharaan kata
· Menulis isi pantun
· Menulis sampiran pantun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar