Selasa, 18 Juli 2023

Tidak Ada Yang Sulit Dalam Menulis

Resume ke : 10

Gelombang : 29

Tanggal : 17 Juli 2023

Tema : Menulis Itu Mudah

Narasumber : Prof.Dr. Ngainun Naim

Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd


Menulis itu mudah. Aaahh masa sih mudah…. Benarkah semudah itu. Benar nggak bapak ibuk? Demikian salah satu kalimat pembuka dari moderator dipertemuan malam hari ini. Beliau adalah Yandri Novita Sari, S.Pd. Ada satu hal yang menarik perhatian saya, yaitu nama dalam kontak nomer WA ibu moderator yang tertulis Yandri Novita S (Ayang). Kata “ayang” ini yang cukup menggelitik saya. Mirip seperti panggilan atau sebutan seseorang untuk kekasih pujaan hatinya ya? Gaya penuturan moderator juga khas sekali dengan generasi z atau generasi zaman now.

Tapi ya sudah lah daripada membahas hal yang tidak penting mari kita kembali menyimak materi malam hari ini. Narasumber malam hari ini adalah beliau Prof. Dr. Ngainun Naim. Beliau guru besar dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi saya pribadi bisa belajar menimba ilmu dari seorang guru besar. Sungguh pengelaman yang tidak akan terlupakan.

Menulis itu mudah bagi yang sudah terbiasa. Dan tidak mudah bagi yang belum terbiasa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menulis menjadi mudah menurut narasumber :

1. Tulislah apa yang kita ketahui. Jangan menulis apa yang tidak kita ketahui. Bisa dimulai dengan menulis pengalaman hidup sehari-hari.

2. Yakinkan dalam diri kita bahwa menulis itu mudah. Sugestikan itu dalam pikiran kita. Karena pikiran adalah kunci dalam menentukan tindakan.

3. Menulislah sedikit demi sedikit. Tidak harus banyak yang penting konsisten. Tanamkan pada diri sendiri untuk menulis setiap ada kesempatan.

4. Tulislah apa yang kita pikirkan. Jangan pikirkan apa yang akan kita tulis. Pokoknya tulis saja langsung take action.

5. Jangan menulis sambil dibaca atau diedit. Tuangkan saja apa yang ada di dalam otak. Terus saja menulis. Anggap kita sedang ngobrol dengan orang lain menggunakan tulisan bukan dengan lisan. Mengedit juga ada waktunya tersendiri. Jangan bersama-sama dengan proses menulisnya. Karena menulis dan mengedit bersamaan membuat tulisan akan sulit selesai. Narasumber menutup pemaparan materi dengan mengutip kata – kata bijak dari kyai kondang Abdullah Gymnastiar (AA Gym). Untuk menulis terapkanlah 3M : mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulai sekarang juga. Bahwa menulis itu dipraktekkan bukan hanya didiskusikan. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Pertanyaan 1:
Pertanyaan: Mengapa Bapak memiliki 3 blog? Apakah setiap blog memiliki kategori/niche masing-masing?
Jawaban: Memiliki tiga blog, yaitu satu di Blogspot, satu di Mandiri Literasi (website sendiri), dan satu di Kompasiana. Saya menulis setidaknya satu artikel dalam satu minggu.

Pertanyaan 2:
Pertanyaan: Saya sering merasa tidak percaya diri setelah menulis. Bagaimana cara mengatasi ketidakpercayaan diri dalam menulis?
Jawaban: Keraguan adalah hal yang wajar dalam menulis. Tidak perlu terlalu dipikirkan. Menulislah sesuai dengan kemampuan kita dan jangan terlalu memikirkan apakah tulisan kita akan disukai orang lain.

Pertanyaan 3:
Pertanyaan: Apakah cita-cita saya untuk memiliki buku solo yang dibaca oleh praktisi pendidikan terlalu tinggi dan sulit? Apakah sebaiknya saya mulai menulis hal-hal yang berhubungan dengan diri sendiri terlebih dahulu? Apakah menulis buku ilmiah harus mencantumkan buku referensi?
Jawaban: Tidak ada yang tidak mungkin dalam mencapai cita-cita tersebut. Semangat dan teruslah mencoba. Memulai menulis hal-hal yang berhubungan dengan diri sendiri adalah langkah yang baik. Menulis buku ilmiah biasanya mencantumkan buku referensi sebagai sumber rujukan, tetapi tidak selalu harus demikian.

Pertanyaan 4:
Pertanyaan: Bagaimana cara menghindari lupa waktu saat menulis? Apa yang dimaksud dengan "menulis dari diri sendiri"?
Jawaban: Untuk menghindari lupa waktu saat menulis, buatlah komitmen untuk tidak menulis terlalu lama. Anda bisa mengatur waktu, misalnya berhenti setelah setengah jam meskipun masih ingin melanjutkan. Menulis dari diri sendiri berarti menulis sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan Anda, bukan karena dipaksa oleh orang lain.

Pertanyaan 5:
Pertanyaan: Setelah menulis, apakah perlu memberi jeda sebelum mengedit tulisan? Bagaimana agar menulis menjadi hal yang menyenangkan?
Jawaban: Setelah menulis, Anda bisa memberikan jeda sebelum mengedit tulisan, tergantung preferensi masing-masing. Bagi saya pribadi, saya menikmati menulis dan tidak terburu-buru. Saya akan membaca ulang tulisan yang sudah selesai beberapa kali sebelum mengeditnya. Tips agar menulis menjadi hal yang menyenangkan adalah nikmati proses menulisnya dan berusaha mencapai apa yang ingin Anda sampaikan melalui tulisan.

Pertanyaan 6:
Pertanyaan: Apakah ada cara mudah untuk mengeksekusi ide dalam menulis agar tidak terjebak di tengah jalan? Terkadang kita kehilangan semangat menulis karena berbagai hambatan.
Jawaban: Untuk mengeksekusi ide dalam menulis, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jangan mudah menyerah di tengah jalan. Jika terasa terhenti, gunakan waktu untuk santai, membaca, atau berjalan-jalan. Kembali ke tulisan Anda ketika ada ide baru untuk melanjutkannya.

Pertanyaan 7:
Pertanyaan: Apa alasan Anda menjadi seorang penulis? Bagaimana cara Anda membagi waktu antara menulis dan bekerja? Apakah Anda pernah mengalami pengalaman buruk dalam menulis?
Jawaban: Alasan saya menjadi penulis karena terinspirasi oleh penulis idola saya, dan kini saya menulis untuk memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Saya membagi waktu antara menulis dan bekerja dengan cara mengalirkannya. Saat bekerja, saya tetap menyempatkan waktu untuk menulis, walaupun hanya beberapa paragraf. Pengalaman buruk dalam menulis pasti ada, tetapi saya lebih fokus pada hal-hal positif dan terus melanjutkan menulis.

Pertanyaan 8:
Pertanyaan: Apakah saat menulis harus selesai seketika itu? Bagaimana mengatasi deadlock saat menulis?
Jawaban: Tidak harus menyelesaikan tulisan seketika itu. Menulis bisa bersifat kondisional dan mengalir. Jika mengalami deadlock saat menulis, gunakan waktu untuk santai, membaca, atau mengamati kembali tulisan Anda. Ketika ada ide baru, Anda bisa melanjutkan menulis.

Pertanyaan 9:
Pertanyaan: Bagaimana pengalaman Anda dalam mengelola waktu yang padat agar dapat menyelesaikan semua tugas dengan baik?
Jawaban: Manajemen waktu yang baik adalah kuncinya. Saya biasanya membuat jadwal kegiatan untuk esok hari sebelum tidur. Saya juga mencoba memanfaatkan waktu sela-sela untuk membaca dan menulis. Jika menunggu waktu luang, akan sulit untuk menulis. Dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin, saya dapat menyelesaikan berbagai tugas sehari-hari.

Pertanyaan 10:
Pertanyaan: Apakah ada versi digital dari buku-buku Profesor Ainun? Saya ingin menggunakannya sebagai referensi dalam menulis.
Jawaban: Silakan kunjungi dan kutip buku dan artikel jurnal saya di Google Scholar.

Pertanyaan 11:
Pertanyaan: Bagaimana cara yang baik untuk mengajak rekan pendidik tertarik untuk menulis? Bagaimana mengatasi kebiasaan menulis yang kurang baik?
Jawaban: Mulailah dari diri sendiri. Jika Anda dapat membuktikan kemampuan menulis Anda, orang lain akan tertarik untuk mengikuti. Anda dapat membangun budaya literasi di lingkungan sekitar, termasuk di kalangan mahasiswa. Mengatasi kebiasaan menulis yang kurang baik hanya membutuhkan latihan dan kesabaran. Fokus pada perbaikan dan jangan terlalu terbebani.

Pertanyaan 12:
Pertanyaan: Bagaimana cara agar menulis menjadi lebih enak dan tulisan terlihat bagus saat dibaca?Jawaban: Tulisan yang mengalir dan terlihat bagus adalah hasil dari proses yang panjang. Teruslah menulis dan berproses. Semakin Anda menulis, semakin baik tulisan Anda akan menjadi. Jangan berfokus pada hasil akhir, tetapi nikmati proses menulis dan berusaha untuk menyampaikan pesan dengan baik.

Pertanyaan 13:
Pertanyaan: Bagaimana mengatasi kekakuan dalam menulis, terutama saat membuat resume? Bagaimana agar menulis menjadi menyenangkan dan tulisannya enak dibaca?
Jawaban: Kekakuan dalam menulis adalah hal yang wajar terjadi. Teruslah menulis dan jangan menyerah. Tulisan yang enak dibaca adalah hasil dari latihan dan proses. Jangan terlalu fokus pada kualitas tulisan saat awal, tetapi tetap bersemangat dan terus berproses. Suatu saat, tulisan Anda akan semakin enak dibaca dan lebih menyenangkan.

Demikian pertemuan malam hari ini yang ditutup dengan sesi tanya jawab. Sungguh luar bisa Prof. Dr. Ngainun Naim dan ibu Yandri Novita Sari, S.Pd. Tetap sehat tetap semangat dan jangan lupa bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar