Resume ke : 21
Gelombang : 29
Tanggal : 11 Agustus
2023
Tema : Menjadi Penulis
Buku Mayor
Narasumber : Joko
Irawan Mumpuni, S.Pd
Joko
Irawan Mumpuni, S.Pd akan menjadi narasumber pada pertemuan malam hari ini.
Dengan tema menjadi penulis buku mayor pertemuan malam hari ini dipandu oleh
moderator ibu Lely Suryani, S.Pd.SD. Pak Joko adalah direktur penerbitan pada
sebuah perusahaan penerbit buku bernama Penerbit Buku Andi. Seperti banyak
narasumber di pelatihan ini pak joko juga memiliki banyak karya di dunia tulis
menulis.
Pengertian Penerbit
Penerbit
merupakan industri kreatif dimana di dalamnya terdapat banyak insan kreatif
yang saling berkolaborasi diantaranya penulis, editor, layouter, dan desain
grafis. Atau secara sederhana penerbit buku dapat diartikan sebagai sebuah
perusahaan yang membantu penulis dalam menerbitkan bukunya.
Problem Usaha Penerbitan
Sebagai
bagian dari indsutri kreatif penerbit memiliki beberapa tantangan ke depan.
Dimana saat ini dan mendatang akan bertambah pelaku industri kreatif dari
bidang lain yang akan bergabung di dunia penerbitan. Seiring dengan
perkembangan dunia penerbitan yang sudah mengarah pada industri publisher 5.0
yang menggunakan teknologi IT dalam menerbitkan karya – karya kreatif. Adapun
problem dan tantangan yang dihadapi antara lain : pandemi, disintermediation,
perubahan kurikulum, perubahan proses pembelajaran kampus dan sekolah,
persaingan di dunia usaha penerbitan yang sudah mengarah kepada perang harga,
perubahan kebiasaan pelanggan dan mulai diterapkannya marketing 5.0.
Produk Buku Di Pasar
Terdapat
dua jenis buku di dunia ini. Dua kategori jenis buku tersebut adalah buku Teks
(buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah
disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi).
Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi
buku Fiski dan Non Fiksi.
Survei Tentang Dunia Perbukuan Di Indonesia
Hasil survei menunjukkan ada banyak ragam cara membeli buku dan format buku yang dilakukan oleh orang indonesia antara lain sebagai berikut :
- Membeli buku biasa di toko buku sebanyak 73%
- Membeli buku biasa di toko online sebanyak 55%
- Membeli ebooks di toko online sebanyak 27%
- Subskripsi berbayar 6%
- Membeli audiobook di toko online 2%
- Download gratis 31%
- Membeli CD audiobook 1%
- Harga diskon 43%
- Rekomendasi teman 33%
- Lihat review blogger 27%
- Buku yan telah difilmkan 6%
- Buku pemenang penghargaan 41%
- Desisi sendiri 41%
- Harganya murah 57%
- Harganya masuk akal 27%
- Harganya sedikit tinggi 10%
- Harganya terlalu mahal 6%
- Untuk hadiah 8%
- Karena suka membaca 49%
- Untuk belajar atau kerja 27%
- Untuk obat menghilangkan stress 16%
Marketing adalah
proses mengenalkan produk atau layanan kepada pelanggan potensial. Marketing
melibatkan berbagai aktivitas seperti riset pasar, analisis kebutuhan konsumen,
penetapan harga, distribusi, promosi, dan pengembangan produk. Informasi perlu
disebar luaskan untuk menyukseskan marketing. Setiap jaman memiliki caranya
sendiri dalam menyebarkan informasi marketing. Marketing 1.0 mengandalkan media
cetak untuk menyebarluaskan informasinya. Marketing 2.0 menggunakan media TV
dan Radio. Marketing 3.0 menggunakan media jaringan internet. Dan marketing 4.0
menggunakan jaringan sosial media dan perangkat mobile. Lalu bagaimana dengan
marketing 5.0 sebagai bagian dari industri penerbit? Marketing 5.0 adalah
aplikasi teknologi yang meniru manusia untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
menyampaikan dan meningkatkan nilai di seluruh perjalanan pelanggan. Pemasaran
5.0 juga disebut teknologi berikutnya yang merupakan sekelompok teknologi yang
bertujuan untuk meniru kemampuan pemasar manusia. AI, NLP, sensor, robotika,
Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), IoT dan block chain. Kombinasi
dari teknologi adalah pengaktifan marketing 5.0.
Itulah gambaran
perbukuan di Indonesia yang dapat menjadi referensi sebagai dasar atau
inspirasi penulisan buku.
Berikut adalah contoh
buku yang sudah diterbitkan oleh penerbit Andi.
Kemudian
terkait dengan hal tulis menulis kira – kira kita berada di level mana?
Perhatikan gambar di bawah ini :
Tentang Industri Penerbitan
Jika
digambarkan dalam infografis maka akan menjadi seperti ini
Tingkat
literasi bangsa indonesia sampai saat ini masih tergolong rendah jika
dibandingkan dengan negara lain. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita
bersama. Ada beberapa penyebab mengapa bangsa kita begitu rendah tingkat
literasinya. Antara lain sebagai berikut :
- Minat baca yang rendah, budaya baca yang kurang serta kurangnya bahan dan mutu kualitas bacaan.
- Minat tulis juga rendah, berefek pada budaya tulis yang kurang, tidak paham prosedur menulis dan penerbitan, serta anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
- Persoalan pada apresiasi hak cipta, pembajakan, duplikasi non legal dan persoalan terkait perangkat hukumnya.
Bagaimana
proses penerbitan mulai dari
memasukan/mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan
beredar. Berikut adalah info grafisnya :
- Memiliki visi dan misi yang jelas
- Memiliki Business Core lini produk tertentu
- Pengalaman penerbit
- Jaringan pemasaran
- Memiliki percetakan sendiri
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar
- Kejujuran dalam pembayaran royalti
- Hanya bertindak sebagai broker naskah.
- Alamat tidak jelas
- Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik
- Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
- Tidak memiliki percetakan sendiri
- Prosentase royalti tidak wajar
- Laporan keuangan tidak jelas
Dengan
memiliki kecakapan dalam keterampilan menulis kita mendapatkan peningkatan
finansial berupa royalti, diskon pembelian langsung dan undangan untuk menjadi
pembicara dalam seminar. Keuntungan lain yang diperoleh adalah peningkatan
karier kita di dunia pekerjaan, memenuhi kebutuhan batin akan karya monumental
yan dikenang sepanjang masa juga membentuk serta meningkatkan reputasi yang baik
bagi penulisnya. Menarik kan? ada loh penulis yang secara rutin tiap 6
bulan sekali menerima royalty sampai ratusan
juta rupiah dari hasil buku yang ditulisnya.
Kriteria Naskah Yang Diterima Oleh Penerbit
Pertanyaan
besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima
oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat
diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk
bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul
saja. Inilah kriteria penilaiannya:
Demikian
materi pertemuan pelatihan menulis malam hari ini. Mengutip kata – kata bijak
dari filsuf yunani kuno Plato : “ Menulis adalah cara untuk mengabadikan
kebijaksanaan”. Mari kita menulis dan tuangkan apa yang ada di dalam otak kita.
Kelak kita akan dikenang abadi lewat karya-karya tulis kita. Tetap sehat tetap
semangat dan jangan lupa bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar