Rabu, 23 Agustus 2023

Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Resume ke : 25

Gelombang : 29

Tanggal : 21 Agustus 2023

Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber : Eko Daryono, S.Pd

Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.


Eko Daryono, S.Pd lahir di Karanganyar 20 Desember 1975. Pria berusia 48 tahun ini menikah dengan Patmini, A.Md.Kep dan dikaruniai tiga orang anak. Banyak prestasi yang ditorehkan beliau diantaranya Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Kabupaten (2008) dan Juara 2 Lomba Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten (2009). Beliau akan menjadi narasumber kelas belajar menulis malam hari ini dengan tema Menulis Buku Dari Karya Ilmiah.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Menurut Perka LIPI No 2/2014 dijelaskan bahwa karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Senada dengan hal tersebut Menurut Eko Susilo, M., Karya tulis ilmiah adalah artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya.

Jenis – Jenis Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Secara umum Karya Tulis Ilmiah (KTI) dibagi menjadi dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI buku. KTI non buku dibagi lagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. KTI Kesarjanaan meliputi skripsi, tesis dan desertasi

2. KTI Hasil Penelitian (Esai Ilmiah) meliputi laporan, makalah, artikel, dan komunikasi pendek.

3. KTI ulasan (Resensi)
 
Sedangkan KTI buku juga dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

1. KTI Didaktik (Bahan Ajar) meliputi handout, diktat, modul, buku ajar dan buku referensi.

2. KTI Pengayaan meliputi monografi, buku teks, buku pegangan (hand book), dan buku panduan.

3. KTI Kompilasi meliputi bunga rampai dan prosiding.

Lebih lanjut digambarkan dalam bagan berikut :


Berdasarkan pembagian di atas tidak semua KTI berbentuk buku. Seperti PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi memang berwujud buku, namun sejatinya bukan buku. Lebih tepatnya laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.

Struktur Penulisan KTI

Secara umum KTI tersusun atas bab-bab dengan penomoran yang struktural sesuai dengan jenis KTI serta institusinya. Secara umum sistematika KTI digambarkan sebagai berikut :

Berikut ini dijabarkan perbedaan laporan KTI dan KTI yang telah dikonversi menjadi buku

Cara Mengkonversi KTI Menjadi Buku

Memodifikasi Judul
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi ini seperti judul buku-buku lain harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Menarik atau tidaknya judul buku sifatnya subjektif. Contoh :

Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah diuraikan di atas. Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah.

Memodifikasi Bab I
Bab I yang biasanya Pendahuluan boleh tetap dipertahankan judulnya dengan Pendahuluan , boleh Pembuka namun lebih menarik jika diambilkan dari intisari Bab I, misalnya fenomena yang terkait dengan inti buku

Secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang.

Modifikasi Bab II
Bab 2 dapat dibagi menjadi beberapa bab dalam buku dengan cara mensplitnya sehingga setiap bab mengandung satu aspek pembahasan

Modifikasi Bab III
Bab III yang berisi metode penelitian biasanya diringkas menjadi satu atau dua paragraph dan dimasukkan pada bab IV di bagian awal. Contoh :
Sekedar contoh untuk meringkas. Apakah narasi di atas baku? Tentu tidak. Maksudnya bab 3 memang bisa benar-benar tidak tampak lagi dalam buku hasil konversi KTI.

Modifikasi Bab IV
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Biasanya Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV, namun sekali lagi tergantung pada penulis yang ingin mengeksplor kelebihan bukunya.

Modifikasi Bab V
Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Substansi isinya sesuai dengan fenomena yang diangkat tanpa adanya prasaran.

Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau hasil olah data. Adapun data-data yang menyangkut privacy tidak boleh disertakan, misalnya daftar nilai siswa lengkap dengan namanya. Jika ingin menyajikan nilai siswa sebaiknya dibuat kode-kode atau dibuat tabulasi.

Bolehkah laporan KTI apa adanya langsung dijadikan buku?
Sah-sah saja penulis langsung menerbitkan KTI-nya menjadi model seperti buku (tapi bukan buku). Hanya saja buku semacam ini sulit untuk memperoleh ISBN. terlebih saat ini penerbitan ISBN begitu selektif.
Secara persepsi pembaca yang akan menilai kelayakannya. Nilai jual KTI yang langsung dibukukan tanpa dikonversi tentu akan berbeda dengan yang memang dikonversi jadi buku.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?

Pertama, keaslian laporan hasil penelitian

Kedua , menghindari kompilasi yang terlalu banyak.

Ketiga memilah dan memilih data yang dipublikasikan

Keempat, modifikasi bahasa buku

Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan kedua atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku. Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN (optional).

Realitasnya memang membuat buku dari karya tulis ilmiah seolah melahirkan buku baru terlebih jika buku tersebut hendak di ISBN kan.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar