Resume ke : 27
Gelombang : 29
Tanggal : 25 Agustus
2023
Tema : Berprestasi dan
Go Internasional
Narasumber : Rita
Wati, M.Kom
Moderator : Nur Dwi
Yanti, M.Pd
Sungguh merasa kagum saat saya membaca profil narasumber malam hari ini. Memang orang – orang hebat selalu lahir dari situasi dan kondisi yang tidak mudah. Orang – orang hebat adalah mereka yang berhasil menghadapi tantangan dan menaklukkan dirinya sendiri. Betapa tidak di tengah banyaknya laporan dan riset penelitian tentang rendahnya kualitas mutu SDM guru di indonesia, tetapi narasumber malam hari ini memang berbeda.
Rita Wati, M.Kom adalah wanita kelahiran tanjung pinang kepulauan riau 41 tahun yang lalu. Beliau sehari – hari berprofesi sebagai seorang guru informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kabupaten Jembrana Provinsi Bali. Beliau banyak melahirkan buku solo dan beberapa karya buku antologi. Segudang prestasi beliau dapatkan baik dalam bidang menulis maupun bidang – bidang lain yang terkait dengan dunia pendidikan. Meraih penghargaan sebagai guru inspiratif tahun 2021 Kemdikbudristek. Dan berkesempatan belajar di Harvard University Amerika Serikat melalui jalur beasiswa Microdential Digital Skill CS50 Harvard University. Sungguh memang sosok guru yang inspiratif dan penuh dengan prestasi.
Awal mula ketertarikannya dengan dunia menulis adalah sejak tahun 2001. Saat itu beliau masih berstatus sebagai mahasiswa dan berteman dengan salah seorang penulis yang sudah menerbitkan buku. 18 tahun kemudian di tahun 2005 kembali muncul keinginan dalam hati beliau untuk menulis. Meskipun saat itu beliau tidak aktif di grup atau forum para penulis karena saat itu forum – faorum penulis tidak seramai sekarang. Akhirnya beliau memutuskan untuk menulis apa yang ada di pikiran dan dihatinya sampai beliau berhasil menghasilkan beberapa cerpen dan berhasil membuat novel setebal 80 halaman.
Novel dan tulisan – tulisan cerpen tersebut hanya beliau simpan dalam sebuah folder di komputernya. Karena beliau merasa tidak percaya diri dan merasa tidak memiliki bakat menulis. Beliau lama melupakan dunia menulis hingga pada akhirnya pandemi datang dan beliau bergabung dengan kelas belajar menulis nusantara yang membuka cakrawala berpikir serta bertemu dengan narasumber dan para penulis hebat. Beliau berkesempatan untuk menulis bersama Prof Richardus Eko Indrajit dan menghasilkan sebuah buku yang berjudul dengan judul Knowledge Management (Mengintegrasikan Digital Tools Dalam Rencana Pembelajaran) yang diterbitkan oleh Penerbit Andi.
Saat mengikuti kelas belajar menulis gelombang 10 awalnya beliau menulis resume dengan hanya copy paste saja. Tetapi setelah memasuki pertemuan ke 6 dan seterusnya beliau mulai mencoba menulis resume dengan menggunakan olah kata sendiri dan hasilnya sangat memuaskan. Mendapat apresiasi yang baik dari pendiri sekaligus narasumber pelatihan menulis tersebut Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Tentu saja siapapun akan merasa senang jika diapresiasi oleh penulis hebat dan sejak saat itu beliau sangat bersemangat untuk menjadi seorang penulis.
Selesai pelatihan beliau mulai diajak untuk menjadi kurator buku oleh bu kanjeng. Dan hingga saat ini beliau telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, satu buku duet bersama Prof Richardus Eko Indrajit dan sepuluh buku antologi, dimana lima antologi beliau yang menjadi kuratornya serta editor lapis pertama dan tiga editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta belajar menulis. Dan yang terbaru beliau mendapatkan kepercayaan untuk menulis biografi Kepala Bank Indonesia Wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Ketika semangat untuk menulis mulai tumbuh maka manfaatkanlah dengan maksimal. Sebelum pandemi berlangsung ibu rita tidak pernah tertarik dan menghiraukan lomba guru berprestasi atau lomba blog. Tetapi setelah lulus pelatihan menulis KBMN beliau mulai mencoba untuk mengikuti lomba blog. Messkipun di awal sering kalah tetapi kemudian beliau banyak belajar dari pengalaman itu. Beliau banyak mengunjungi blog – blog para expert dan pada akhirnya berhasil meraih juara. Dan setelahnya beliau semakin percaya diri untuk mendaftar di kelas – kelas internasional. Akhirnya berkesempatan untuk belajar di CS50X Harvard University dan Vlounter AIV kerjasama Kemendikbud dengan Kementrian Pendidikan Korea Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar