Rabu, 09 Agustus 2023

Teknik Promosi Buku

Resume ke : 19

Gelombang : 29

Tanggal : 7 Agustus 2023

Tema : Teknik Promosi Buku

Narasumber : Akbar Zainuddin, MM.,MNE

Moderator : Muliadi


Dunia penerbitan di era sekarang ini semakin penuh dengan persaingan. Sehingga promosi buku menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Demi meningkatkan visibilitas dan meraih kesuksesan sebagai seorang penulis.

Promosi buku yang efektif diperlukan agar buku kita semakin dikenal oleh masyarakat. Semakin banyak dibaca sehingga semakin besar peluangnya untuk mejual lebih banyak salinannya. Narasumber pada pertemuan malam hari ini adalah beliau Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE. Beliau lahir di Banyumas tepatnya pada tanggal 7 Februari 1973

Pendidikan S1 beliau tempuh di UIN Jakarta. Sedangkan pendidikan S2 beliau tempuh di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya. Dan sekarang tengah menempuh jenjang doktoral S3 di Universitas Negeri Jakarta pada program Manajemen SDM. Zainuddin adalah seorang trainer dan motivator sukses. Beliau mendirikan PT. Emjewe Training And Coaching dan mendirikan perusahan penerbitan buku MJW book. Beliau sudah melahirkan kurang lebih 13 buku solo.

Pengertian Promosi Buku

Promosi merupakan strategi untuk mengedarkan informasi mengenai produk kepada konsumen dengan tujuan memikat minat mereka agar tertarik untuk melakukan pembelian. Dalam konteks buku, promosi buku adalah langkah untuk memperkenalkan karya tulis yang kita hasilkan kepada target pembaca kita, dengan harapan mereka akan merasa tertarik dan berminat untuk memperolehnya.

Pentingnya Promosi Buku

Promosi buku sangat penting agar pembaca atau audiens dapat mengetahui dan mengenali buku kita. Sehingga mereka akan tertarik dan pada akhirnya membeli buku kita. Ada beberapa tujuan dari promosi buku antara lain sebagai berikut :

  1. Membuat audiens mengenal dan tahu buku kita
  2. Menumbuhkan keinginan dan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Dengan promosi akhirnya konsumen tertarik dan merasa butuh membeli buku kita
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Tujuh Program Promosi Buku

Baik penerbit maupun penulis memiliki kemampuan untuk melaksanakan program promosi. Berikut berbagai jenis program promosi dapat dijalankan.

1. Launching Buku

Launching buku adalah program atau acara untuk meluncurkan buku. Berbagai tempat bisa digunakan untuk merilis buku misalnya : aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Launching buku bisa diadakan oleh penulis maupun penerbit. Termasuk pembiayaannya bisa ditanggung oleh penerbit. Yang perlu kita lakukan adalah meyakinkan penerbit bahwa buku yang kita tulis akan laku terjual. Oleh sebab itulah penerbit perlu mengadakan acara launcing buku.

Apabila berada di Gramedia, terdapat fasilitas di toko-toko mereka yang disediakan khusus untuk peluncuran buku. Peluang ini dapat kita manfaatkan dengan mengiklankan peristiwa tersebut, mengadakan acara di lokasi toko buku Gramedia.

pelaksanaan acara peluncuran buku menjadi lebih praktis. Dengan hadirnya Media Sosial, kita memiliki kemampuan untuk mengadakan program peluncuran buku bahkan tanpa harus beranjak dari rumah. Platform seperti Facebook, Instagram, maupun Youtube dapat digunakan sebagai sarana untuk menggelar acara ini.

Susun rencana untuk acara Peluncuran Buku, dengan penyiaran langsung melalui platform seperti FB, IG, atau Youtube. Ajak rekan-rekan kita untuk turut serta dan berpartisipasi dalam acara ini. Peluncuran buku bisa diadakan secara berkala, tidak terbatas hanya satu kali. Misalnya, bulan ini kita gelar Peluncuran Pertama, lalu pada bulan berikutnya kita selenggarakan Peluncuran Kedua, Ketiga, dan seterusnya. Dengan menjalankan peluncuran buku setiap bulan, dalam waktu setahun kita akan menggelar acara peluncuran buku sebanyak 12 kali. Tentunya, ini akan menjadi suatu konsep yang menarik, bukan?

2. Bedah Buku

Diskusi mendalam mengenai isi buku kita adalah esensi dari acara "Bedah Buku". Kegiatan ini bisa diadakan baik dalam bentuk daring (online) maupun luring (offline). Dalam konteks offline, kita dapat menjalin kerjasama dengan berbagai institusi seperti lembaga pendidikan, perpustakaan, majelis taklim, dan masjid untuk menyelenggarakan acara ini.

Intinya, dalam setiap kesempatan dan situasi yang memungkinkan, kita hadirkan acara bedah buku. Skala partisipan tidak menjadi faktor utama, karena peristiwa tersebut dapat terus berlangsung. Terlebih lagi, dengan perkembangan era digital saat ini, jumlah hadirin bukanlah faktor kunci; yang lebih penting adalah merekam acara tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Dengan begitu, diharapkan semakin banyak orang yang mengenal kita.

Lebih-lebih lagi, pelaksanaan bedah buku secara online menjadi lebih mudah. Kita dapat mengundang orang untuk bergabung dalam acara bedah buku melalui platform seperti Facebook, Instagram, grup WhatsApp, Zoom, dan lain sebagainya.

3. Seminar atau Pelatihan

Adakan acara seminar dan lokakarya yang sesuai dengan tema buku kita. Jika bukunya berkaitan dengan motivasi dan menulis, maka secara berkala kita dapat menyelenggarakan seminar dan pelatihan mengenai topik tersebut.

Acara seminar atau lokakarya ini, pada tahap awal, dapat diadakan tanpa dikenakan biaya sebagai cara untuk memperkenalkan buku kepada peserta. Tetapkan jadwal secara rutin, seperti misalnya setiap bulan. Jika memungkinkan secara fisik, lokakarya dapat diadakan di tempat seperti sekolah. Namun, jika tidak memungkinkan secara fisik, kita bisa melaksanakannya dalam bentuk daring. Media seperti WhatsApp, Zoom, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya dapat digunakan sebagai platform untuk mengadakan acara ini.

4. Membangun Komunitas

Kita membentuk komunitas yang sejalan dengan tema buku yang kita hasilkan. Misalnya, jika tema bukunya berkaitan dengan motivasi, maka buku-buku seputar motivasi akan dihadirkan. Jika buku berbicara tentang profesi guru, komunitas guru akan dibangun. Buku tentang menulis, maka komunitas menulis akan diinisiasi. Begitu pula dengan topik lainnya seperti Ice Breaking, bahasa, dan sebagainya.

Pembentukan komunitas ini membantu dalam mempererat hubungan dengan pembaca, yang pada gilirannya mempermudah kita dalam mengajak mereka untuk membeli buku. Saya sendiri telah membentuk berbagai komunitas, termasuk komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan lainnya. Di setiap komunitas tersebut, saya berbagi materi dari buku secara teratur, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitas bisa mendapatkan manfaat. Saya umumnya menggunakan grup WhatsApp untuk membentuk komunitas ini. Pada kesempatan tertentu, juga diselenggarakan seminar melalui platform Zoom.

5. Membangun Jaringan Reseller

Reseller merupakan individu yang bersedia untuk mendistribusikan dan menjualkan buku kita, dan sebagai imbalannya mereka akan menerima bagian dari penjualan yang terjadi. Misal kita memberikan komisi sebesar 20-30 persen dari harga jual buku. Sebagai contoh, apabila buku dijual dengan harga Rp 100.000, maka kita menawarkan komisi sebesar 20-30 persen dari jumlah tersebut. Kita juga menyediakan materi-materi yang berhubungan dengan buku kami, agar reseller memiliki pengetahuan yang cukup untuk mempermudah mereka dalam menjual.

Contoh sukses dalam pemanfaatan reseller adalah Dewa Eka Prayoga, yang berhasil menjual 10.000 buku dalam kurun waktu hanya 2 minggu melalui pendekatan reseller. Tentunya, jumlah reseller yang bekerja dengannya cukup banyak, dengan beragam produk yang dijual. Memiliki jaringan reseller yang sudah mapan akan membantu proses penjualan buku.

6. Jualan Di Marketplace

Mendirikan toko di platform marketplace (seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya) merupakan langkah strategis. Dengan membuka toko di marketplace, kita dapat memperluas cakupan promosi dan distribusi produk kita.

Hal yang paling esensial adalah kehadiran kita dan produk buku di dunia marketplace. Keberadaan ini memiliki nilai penting, karena memastikan bahwa buku kita dapat ditemukan ketika seseorang mencari judulnya.

7. Memanfaatkan Media Sosial (Medsos) Untuk Promosi Buku

Manfaatkan dengan sebaik-baiknya jumlah pengikut dan pelanggan kita dengan memberikan informasi seputar buku secara teratur. Setiap hari, posting status yang relevan dengan tema buku yang telah Anda tulis, sehingga masyarakat semakin memahami isi dari karya kita.

Penting untuk tidak hanya melakukan penjualan setiap hari. Lebih baik memberikan berbagi pengetahuan dan informasi daripada hanya fokus pada aspek penjualan. Dengan lebih banyak berbagi informasi yang bermanfaat, kita akan menciptakan nilai bagi para pembaca dan membuat mereka merasa terhubung dengan kita.

Berbagi informasi apa pun yang sesuai dengan kebutuhan dan minat pengikut kita. Ini akan memperkuat hubungan setiap hari, dan seiring waktu, ikatan antara kita dan pembaca akan semakin erat. Hal ini akan memudahkan kita dalam mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Pada dasarnya, tujuan kita adalah mempengaruhi masyarakat agar buku menjadi kebutuhan utama dalam hidup mereka. Mengingat bahwa membaca akan membuka wawasan, pengetahuan, serta memberikan berbagai pilihan dalam pengambilan keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, proses penjualan buku akan menjadi lebih mudah dan berhasil.

Luar biasa materi pada malam hari ini. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Promosi buku sangatlah penting agar khalayak luas mengetahui dan akhirnya mau membeli buku kita. Tetap sehat tetap semangat dan jangan lupa bahagia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar