Resume ke : 17
Gelombang : 29
Tanggal : 2 Agustus
2023
Tema : Menulis Puisi
Narasumber : Dr. Hj.
E. Hasanah, M.Pd
Malam hari ini tibalah pada pertemuan ke-17 kelas belajar menulis nusantara angkatan ke 29. Saya memang tidak mengikuti dari awal pertemuan malam hari ini karena begitu banyak kesibukan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Sehingga praktis saya baru membuka Whatsapp grup sekitar pukul 23.19 WIB.
Moderator pada malam hari ini beliau bapak Sim Chung Wei, S.P atau lebih akrab disapa koko Sim. Beliau menulis buku pertama berjudul "Menulis itu Menyenangkan". Sebelumnya beliau terlibat menulis dalam beberapa judul buku antologi, dan akhirnya berhasil menerbitkan buku solo. Bagi beliau antologi-antologi yang di fasilitasi oleh KBMN ini menjadi batu loncatan untuk menulis buku solo. Tiga dari beberapa antologi yang beliau ikuti merupakan antologi puisi.
Adapun narasumber malam hari ini adalah Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. Beliau berasal dari sukabumi. Beliau alumni kelas belajar menulis gelombang 18 dan dinyatakan lulus setelah menghasilkan buku solo. Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd berprofesi sehari-hari sebagai PNS lebih tepatnya seorang pengawas Madrasah Aliyah. Lahir pada tanggal 10 Agustus 1967. Beralamat di bojong genteng sukabumi.
Pengertian Puisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KKBI ada beberapa pengertian puisi, antara lain sebagi berikut:
1. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. Puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus
3. Puisi merupakan sajak, sedangkan sajak memiliki beberapa pengertian
- Sajak bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik;
- Sajak berpola adalah puisi yang mencakupi jenis sajak yang susunan lariknya berupa bentuk geometris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;
- Sajak dramatik adalah (sastra) puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang;
- Sajak lama adalah puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
- Sajak mbeling adalah sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;
Pengertian Puisi Menurut H.B. Jassin
1. Puisi Lama yaitu Puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan yaitu jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, persajakan (rima), banyak suku kata di tiap baris.
2. Puisi Baru yaitu Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Tidak diketahui nama pengarangnya
2. Penyampaian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan
3. Sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait
Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
2. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, setiap bait terdiri dari 4 baris, dan di tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.
Contoh pantun nasihat :
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji
3. Seloka adalah pantun yang berkait atau bertautan.
Contoh :
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang
4. Talibun adalah yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6, 8 atau 10 baris.
Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan hari tiap senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Ciri – Ciri Puisi Baru
Puisi baru memilki ciri-ciri sebagai berikut :1. Memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama)
2. Persajakan akhir yang teratur
3. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain. Sebagian besar puisi empat seuntai (baris)
1. Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita.
2. Himne, adalah puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.
3. Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.
4. Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan /ajaran hidup.
5. Romansa, adalah puisi yang birisi luapan cinta kasih.
6. Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik. erikut adalah jenis – jenis puisi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar